Showing posts with label Minimalism. Show all posts
Showing posts with label Minimalism. Show all posts

Tuesday, May 14, 2019

Minimalis itu Tentang Belajar Memaknai Value


Sejak remaja, aku adalah perempuan yang tak suka banyak distraksi. Tak mau punya banyak baju. Tak mau bersusah payah berpikir lama ingin pakai baju apa saat hendak keluar rumah.



Beda cerita dengan sepatu. Dulu aku suka banget berburu sepatu. Udah out of control banget lah. Bagiku saat itu, sepatu nggak hanya sekedar alas kaki, tapi juga investasi. Bahkan aku punya satu lemari khusus yang aku dedikasikan sebagai tempat aman untuk sepatu-sepatuku. Tapi yang sering banget aku pakai ya itu-itu aja. Hingga lama-lama aku sadar bahwa nggak semua sepatu itu terpakai.









Sejak menikah & belajar mengatur hidup, ketertarikanku terhadap sepatu pelan-pelan aku kurangi. Aku mulai mengurangi kegiatan berbelanja sepatu. Mulai menyortir semua sepatu yang ku punya. Berat banget, sis. Karena semuanya masih dalam kondisi baik, terawat dan tersimpan dengan baik. Setelah kegiatan menyortir selesai, aku hubungi seorang teman yang bersedia menyalurkan sepatu-sepatuku pada orang-orang yang tepat : cocok, bersedia memakai dan merawatnya.



Ternyata, ketika aku rela melepaskan koleksi sepatu yang punya history & nilai emosional tersendiri untukku, rasanya jadi lebih ringan & bahagia. Sekarang sepatuku hanya tersisa dua pasang & keduanya adalah sepatu yang benar-benar aku suka.



Menyimpan apa yang paling esensial buatku :)

Monday, January 29, 2018

Tentang Ruang Sederhana Untuk Bertumbuh


Aku percaya, bahwa sosok orang tua ada dalam diri kita semua. Dua sosok yang selalu memastikan hal sekecil apa pun pada kita berada dalam rel-nya dan menghendaki kehidupan kita berjalan sempurna. Kita tumbuh bersama doktrin yang mereka tanamkan dan impian yang kita pelihara.


Meski ia tak pernah sekali pun membicarakannya, kami tahu, Ayah ingin menemukan masa kecilnya kembali. Membangun rumah kecil dan membiarkan halamannya tetap luas. Bukan rumah minimalis modern ala-ala Amerika, Eropa atau sejenisnya. Tak muluk-muluk, hanya sebuah rumah ukir Limasan serba klasik, etnik, tradisional, tanpa banyak pintu, dengan halaman yang lapang.



Yang ternyata impiannya itu sejalan dengan impian suami saya. Pantas saja kami berjodoh ! Hahahaaa... nggak gitu, deng :)