Friday, December 22, 2023

December and The Rhapsody

 

Aku, bukanlah orang yang suka merayakan ulang tahun dengan sebuah pesta dan mengundang teman-teman. Bukan pula orang yang suka menghadiri pesta. Mungkin karena fakta bahwa aku tidak pernah nyaman menjadi pusat perhatian dan berada di tengah keramaian. Meski begitu, aku merasa berhak membuat hari itu istimewa dan menikmatinya senyaman yang aku suka. Menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat dan pergi ke toko kue, seperti yang sudah-sudah.







Dua puluh enam Mei, tujuh Agustus, lima November, dua puluh November, dua puluh Desember dan lebaran barangkali lebih cocok disebut hari kue. Sebab, hari-hari itu kami selalu pergi ke toko kue disore hari & membawa pulang beberapa kue yang disuka. Puding kelapa, puding pelangi, roti kelapa, klappertart, kue keju, kue tar kecil dan beberapa kue kering.


Tak ada keramaian, tak juga berlebihan, tapi tetap bisa merawat kebahagiaan. Tak ada orang lain selain kami berempat yang entah kenapa rasanya tetap bisa semenyenangkan itu.


Tak sekedar tanggal lahir. Tanggal-tanggal itu adalah momen pengingat dimana mengatur ulang kehidupan menjadi terasa penting. Ada emotional attachment dengan diri sendiri dihari itu. Sudah tentu mengucap syukur lalu menghadiahi diri dengan sesuatu yang tak mudah dibeli dengan uang. Memperbaiki yang salah, menerima dengan lapang hati apa-apa yang tak bisa diubah dan try hard to consistently practice sunnah. Semoga seterusnya. Barangkali beginilah makna sebuah perayaan bagiku. 



Selalu girang ketika diajak ke toko kue



Kue Kelima kiriman dari Uti Djakarta



Kue ditahun kedua Dipo dari Kakak Diba



Kue-kue Kecil ditahun kedua Dipo



Boleh dibilang, mengingat hari ulang tahun juga menjadi caraku menjaga pertemanan. Aku mengingat dengan cukup baik tanggal-tanggal penting mereka. Untuk menyapa, menanyakan kabar (teman-teman yang jauh disana) dan ikut mendoakan hari bahagianya. Sebagai bentuk apresiasi kehadiran mereka dalam hidupku. Kadang sesekali mengintip di medsos untuk memastikan bahwa aku tak salah tanggal, hahaha !




Kue Pertama Diba



Kue Kedua



Kue Ketiga



Kue Keempat



Kebahagiaan memang tentang sudut pandang. Di dalam rumah, selalu ada saja hal yang bisa bikin bahagia. Sekedar makan kue & menyantap hidangan favorit, asal bersama mereka, rasanya tetap hangat dan lekat. Bikin hati tetap tenang, di tengah ‘kesibukan’ yang tak ada hentinya.


Kalau tahun-tahun lalu penuh ambisi, mungkin tahun ini sejenak berhenti. Kalau tidak terlaksana ditahun ini, tahun depan boleh dicoba lagi. Semoga dia yang Maha Pengasih, memberkahi usia kita selalu dalam kebaikan dan ketaatan ~

Friday, December 8, 2023

Klasik, Estetik & Instagenic - Kopi & Sebuah Ruang Temu


Bagiku, estetik adalah tentang hal-hal yang menyenangkan secara visual. Sesuatu yang aku pilih untuk membuat mood lebih baik. Sesuatu yang cantik - versiku tentunya. Tapi, menerjemahkan cantik, bagiku, tak melulu soal apa yang sedap dipandang mata. Melainkan juga bagaimana mengolah rasa.


In Frame : A3's Squad at Warisan Kopi 





Meaningful Gathering at Omah Sehela 


Mama Kue at Nyah Lemu Solo



Sebetulnya, aku bukan pecinta kopi. Apalagi kopi hitam murni ! Tetapi, aku selalu menikmati kopi yang ku pesan. Meskipun, nyatanya, kopi disatu kedai tak pernah punya rasa yang benar-benar sama dengan kopi di kedai lainnya. Iya, aku tahu ! Selera bisa saja subyektif, tapi selalu ada pertimbangan obyektif ketika aku memutuskan untuk menikmati kopiku. Suasana yang tenang, sudut yang estetik, presentasi kopi yang cantik, hingga atmosfer kedai yang hening sebagai ruang kontemplasi ternyaman.


No music and no thanks to a large group of people, ehe ~


Jaman muda, aku suka sekali menghabiskan waktu luang di kedai kopi sejuta umat itu. Day off ??? I'll be there for reading. Catching up with friends ? I'll suggest a coffee shop. Sesekali berdua dengan si Ira, tetapi lebih sering sendirian. Membawa laptop, iPod lalu memesan segelas es Caramel Macchiato. Beberapa menit duduk, mengamati dua tiga pengunjung yang tengah sibuk dengan urusannya masing-masing. And so do I.  I plugged my ear and than start writing about anything. Ketika kamu melihatku demikian, I just wanna say "leave me alone" :)


Kini, chill bareng bestie, bercengkerama dengan beberapa teman jadi terasa cukup menyenangkan juga. Bertemu, saling menyapa dan merajut pembicaraan untuk lebih mengenal satu sama lain. Kedai yang estetik nyatanya selalu berhasil membangun total ambience untukku. Nggak harus selalu ditempat yang wah dan mewah. Kedai yang menawarkan suasana klasik dan hening, menyediakan menu lokal yang cocok dilidah, asal nyaman dan kondusif, that's more than enough, untuk menghindar sejenak dari hingar bingar keramaian.


Atau sekedar untuk diam & mengamati......


Jika ada perasaan senang & tenang yang hadir diakhir pertemuan, bagiku, itulah penanda bahwa pertemuan tadi benar bermakna. Bukan pertemuan basa basi yang hanya berlalu begitu saja. 


Kopi Klepon & Tempe Mendoan jadi menu pilihanku di Warisan Kopi


Calm & Comforting. Love that atmospher 


Kopi Jahe & Pisang Coklat Keju yang kusuka dari Omah Sehela


Suasana pagi Omah Sehela yang fresh dan nyaman banget ~


Matcha Latte & Roti Srikayanya Nyah Lemu. Best combination ~


Hot Chocolate


Tropical Minimalist 



Semoga… setelahnya… selalu ada kesempatan & kesehatan untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan yang membahagiakan hati ~



💗 Warisan Kopi 💗

Open Daily  : 7 am until 10 pm

Address        : Jalan Ovensari Raya no 17, Baki, Sukoharjo

Instagram     : warisankopi


💗 Omah Sehela 💗

Open Daily  : 8 am until 10 pm

Address        : Jalan Parang Kesit no 35, Sondakan, Laweyan, Solo

Instagram     : omahsehela



💗 Nyah Lemu 💗

Open Daily  : 7 am until 8 pm

Address       : Jalan Dr. Sutomo no. 20, Penumping, Laweyan, Solo

Instagram    : nyahlemu