Monday, January 29, 2018

Tentang Ruang Sederhana Untuk Bertumbuh


Aku percaya, bahwa sosok orang tua ada dalam diri kita semua. Dua sosok yang selalu memastikan hal sekecil apa pun pada kita berada dalam rel-nya dan menghendaki kehidupan kita berjalan sempurna. Kita tumbuh bersama doktrin yang mereka tanamkan dan impian yang kita pelihara.


Meski ia tak pernah sekali pun membicarakannya, kami tahu, Ayah ingin menemukan masa kecilnya kembali. Membangun rumah kecil dan membiarkan halamannya tetap luas. Bukan rumah minimalis modern ala-ala Amerika, Eropa atau sejenisnya. Tak muluk-muluk, hanya sebuah rumah ukir Limasan serba klasik, etnik, tradisional, tanpa banyak pintu, dengan halaman yang lapang.



Yang ternyata impiannya itu sejalan dengan impian suami saya. Pantas saja kami berjodoh ! Hahahaaa... nggak gitu, deng :)






















Nggak perlu rumah besar, yang penting halamannya luas



Jarak antar rumah cukup berjauhan. Kanan-kiri jalan banyak ditumbuhi pohon-pohon rimbun yang telah meninggi. Jalannya nggak terlalu halus, agar nggak berisik dilalui motor yang kebut-kebutan. Tapi cukup lebar, bisa dilalui dua kendaraan sekaligus, sehingga kalo ada kendaraan yang berpapasan, mudah untuk berbagi jalan.


Halaman rumah luas yang akan di sulap menjadi ruang sederhana untuk bertumbuh. Asyik untuk tanam menanam. Bukan lagi tumbuh di dalam pot kecil, tapi langsung tumbuh di tanahnya. Area terbuka hijau yang ditanami pohon ketapang, pohon mangga, pohon melon, pohon rambutan, pohon kacang-kacangan, tanaman sayur mayur atau apotek hidup. Menghiasi bagian depan rumah yang berdimensi besar. Lalu bagian belakang rumah ada lahan yang disediakan khusus untuk kolam ikan dan 'tempat tinggal' burung-burung peliharaannya.



Dan perlahan impian itu menjelma......


Dengan keadaan seperti itu, rasanya akan lebih nyaman melepas lelah di rumah. Menikmati waktu sambil menyirami tanaman, memangkas daun dan ranting. Mendengar celoteh sri gunting dan beo. Menikmati secangkir teh hangat dan sepiring jadah bakar. 


Terbayang bagaimana kehidupan kami berubah, berbeda, dan menjadi lebih baik. Menyaksikan cucu-cucu ayah berhamburan keluar rumah, bermain sepeda dengan aman, bertukar cerita menengadah langit sembari menggenapi malam, menikmati pagi sambil bergaul dengan alam.


Kalau ingin yang serba mewah dan serba megah, nggak perlu capek-capek kesini, katanya...