Friday, November 21, 2025

November dan Hal-hal Yang Menghangatkan Hati

 

Tahun ini, ayah adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun. Ia mengirimkan pesan whatsapp bersama doa yang panjang dan sedikit cerita tentang bagaimana dulu saya hampir lahir di dalam ambulance. Saya diam sejenak untuk membacanya, lalu saya pejamkan mata untuk mengaminkannya, untuk merasakan bagaimana senang bercampur khawatir perasaan beliau saat itu setelah menanti selama hampir tiga tahun. Tidak saya balas karena saya sudah terlalu sibuk, oleh sembabnya mata. 


Lima November lalu, rumah yang biasanya sepi, mendadak jadi ramai. Ayah tiba-tiba datang bersama rombongan. Sebetulnya sudah biasa mereka main ke rumah tiap dua bulan sekali si adik cuti ke Jawa, tapi memang tak pernah ada obrolan tepatnya tanggal berapa. Jadi kesannya selalu datang mendadak dangdut ! Dan kedatangannya kali ini bertepatan dengan jadwalnya suami libur. Kalau si adik yang datang, tak pernah ada obrolan yang serius. Isinya tertawa saja sampai capek sendiri.


Namun, merekalah yang selalu hadir dan 'merayakan' hidup saya


Seperti biasa, makan bersama selalu jadi agenda tiap kali bertemu


Tiga belas November, tiba-tiba saja sahabat shaliha saya itu muncul di depan rumah. Sebetulnya sudah biasa kalau doi tiba-tiba datang tanpa memberi kabar sebelumnya. Tapi, kedatangannya kali ini membawa serta wajahnya yang ngos-ngosan. Rupanya dia habis berjalan kaki dari gerbang perumahan. Iya, jalan di dalam perumahan sedang ada proses pengaspalan ulang, otomatis kendaraan tidak bebas lalu lalang, alhasil mobilnya dia parkir di depan gerbang lalu kemudian dia berjalan kaki ke dalam. Jaauuuhhh, wkwk. Siapa suruh kalau mau main ke rumah nggak pernah kabar-kabar 😋


Tapi, saya tahu, sebetulnya dia datang karena ingin 'merayakan' sesuatu seperti tahun-tahun sebelumnya


Deep Talk sambil maem Nasi Kebuli


Dua Puluh November. Tak ada ucapan apa-apa, tak juga bilang akan pulang lebih awal, tiba-tiba lelaki yang saya cintai itu sampai di rumah dalam keadaan basah kuyup dengan sekotak kue ulang tahun digenggamannya. Kata dia 'doanya dalam hati saja, ya'. Ah, dia selalu saja tak terduga. Terima kasih, ya ❤


Tiga Puluh Tujuh Tahun Penuh Warna Warni


Dan kekasih hati yang selalu 'merayakannya' bersama saya


Dear Allah… terima kasih atas November dan hal-hal yang menghangatkan hati