Showing posts with label Passion & Lifestyle. Show all posts
Showing posts with label Passion & Lifestyle. Show all posts

Friday, December 8, 2023

Klasik, Estetik & Instagenic - Kopi & Sebuah Ruang Temu


Bagiku, estetik adalah tentang hal-hal yang menyenangkan secara visual. Sesuatu yang aku pilih untuk membuat mood lebih baik. Sesuatu yang cantik - versiku tentunya. Tapi, menerjemahkan cantik, bagiku, tak melulu soal apa yang sedap dipandang mata. Melainkan juga bagaimana mengolah rasa.


In Frame : A3's Squad at Warisan Kopi 





Meaningful Gathering at Omah Sehela 


Mama Kue at Nyah Lemu Solo



Sebetulnya, aku bukan pecinta kopi. Apalagi kopi hitam murni ! Tetapi, aku selalu menikmati kopi yang ku pesan. Meskipun, nyatanya, kopi disatu kedai tak pernah punya rasa yang benar-benar sama dengan kopi di kedai lainnya. Iya, aku tahu ! Selera bisa saja subyektif, tapi selalu ada pertimbangan obyektif ketika aku memutuskan untuk menikmati kopiku. Suasana yang tenang, sudut yang estetik, presentasi kopi yang cantik, hingga atmosfer kedai yang hening sebagai ruang kontemplasi ternyaman.


No music and no thanks to a large group of people, ehe ~


Jaman muda, aku suka sekali menghabiskan waktu luang di kedai kopi sejuta umat itu. Day off ??? I'll be there for reading. Catching up with friends ? I'll suggest a coffee shop. Sesekali berdua dengan si Ira, tetapi lebih sering sendirian. Membawa laptop, iPod lalu memesan segelas es Caramel Macchiato. Beberapa menit duduk, mengamati dua tiga pengunjung yang tengah sibuk dengan urusannya masing-masing. And so do I.  I plugged my ear and than start writing about anything. Ketika kamu melihatku demikian, I just wanna say "leave me alone" :)


Kini, chill bareng bestie, bercengkerama dengan beberapa teman jadi terasa cukup menyenangkan juga. Bertemu, saling menyapa dan merajut pembicaraan untuk lebih mengenal satu sama lain. Kedai yang estetik nyatanya selalu berhasil membangun total ambience untukku. Nggak harus selalu ditempat yang wah dan mewah. Kedai yang menawarkan suasana klasik dan hening, menyediakan menu lokal yang cocok dilidah, asal nyaman dan kondusif, that's more than enough, untuk menghindar sejenak dari hingar bingar keramaian.


Atau sekedar untuk diam & mengamati......


Jika ada perasaan senang & tenang yang hadir diakhir pertemuan, bagiku, itulah penanda bahwa pertemuan tadi benar bermakna. Bukan pertemuan basa basi yang hanya berlalu begitu saja. 


Kopi Klepon & Tempe Mendoan jadi menu pilihanku di Warisan Kopi


Calm & Comforting. Love that atmospher 


Kopi Jahe & Pisang Coklat Keju yang kusuka dari Omah Sehela


Suasana pagi Omah Sehela yang fresh dan nyaman banget ~


Matcha Latte & Roti Srikayanya Nyah Lemu. Best combination ~


Hot Chocolate


Tropical Minimalist 



Semoga… setelahnya… selalu ada kesempatan & kesehatan untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan yang membahagiakan hati ~



💗 Warisan Kopi 💗

Open Daily  : 7 am until 10 pm

Address        : Jalan Ovensari Raya no 17, Baki, Sukoharjo

Instagram     : warisankopi


💗 Omah Sehela 💗

Open Daily  : 8 am until 10 pm

Address        : Jalan Parang Kesit no 35, Sondakan, Laweyan, Solo

Instagram     : omahsehela



💗 Nyah Lemu 💗

Open Daily  : 7 am until 8 pm

Address       : Jalan Dr. Sutomo no. 20, Penumping, Laweyan, Solo

Instagram    : nyahlemu

Thursday, June 13, 2019

Habis Lebaran, Terbitlah Manusia-Manusia Lebar-an


Lebarannya memang sudah habis, gaes. Aroma gurih yang menyeruak dari kepulan asap kuah kaldu bakso, puding buah dan cake ala Holland Bakery, keragaman kue kering khas lebaran macam nastar, kastengel, dan kawan-kawan yang kemarin menghiasi meja tamu rumah ayah, serta minuman kaleng yang tersusun rapi di lemari pendingin, sudah mulai hilang dari peredaran. Acara cipika cipiki serta percakapan basa basi ala "hay apa kabar ?" atau "sehat kak ?" atau "kok gendutan !" ke saudara yang jarang bertemu, juga sudah mulai hilang euforia-nya.


Tapi, soal kenaikan berat badan pasca lebaran yang tak kunjung hilang, mari kita diskusikan sekarang.




Tuesday, May 14, 2019

Minimalis itu Tentang Belajar Memaknai Value


Sejak remaja, aku adalah perempuan yang tak suka banyak distraksi. Tak mau punya banyak baju. Tak mau bersusah payah berpikir lama ingin pakai baju apa saat hendak keluar rumah.



Beda cerita dengan sepatu. Dulu aku suka banget berburu sepatu. Udah out of control banget lah. Bagiku saat itu, sepatu nggak hanya sekedar alas kaki, tapi juga investasi. Bahkan aku punya satu lemari khusus yang aku dedikasikan sebagai tempat aman untuk sepatu-sepatuku. Tapi yang sering banget aku pakai ya itu-itu aja. Hingga lama-lama aku sadar bahwa nggak semua sepatu itu terpakai.









Sejak menikah & belajar mengatur hidup, ketertarikanku terhadap sepatu pelan-pelan aku kurangi. Aku mulai mengurangi kegiatan berbelanja sepatu. Mulai menyortir semua sepatu yang ku punya. Berat banget, sis. Karena semuanya masih dalam kondisi baik, terawat dan tersimpan dengan baik. Setelah kegiatan menyortir selesai, aku hubungi seorang teman yang bersedia menyalurkan sepatu-sepatuku pada orang-orang yang tepat : cocok, bersedia memakai dan merawatnya.



Ternyata, ketika aku rela melepaskan koleksi sepatu yang punya history & nilai emosional tersendiri untukku, rasanya jadi lebih ringan & bahagia. Sekarang sepatuku hanya tersisa dua pasang & keduanya adalah sepatu yang benar-benar aku suka.



Menyimpan apa yang paling esensial buatku :)

Tuesday, September 25, 2018

Marrying with an Academics


He wasn't an Academic when he marry me. We met as a best friend long before this quite man decided to make a career of being smart people, lol. I just know, he's incredibly excited about machines. How was I supposed to know he'd being an Academic ? lol...




I've been by his side for every step of the way. I really know what has gone. He stayed in The Energy Conversion lab for more than 3 years. Doing several project at once ; writing papers for international journals - wait the response from his thesis supervisor - revision - write again - revision - write again. Read more - write the thesis script - staying up late at home. We often discuss about his research project and it turned out to be beneficial for me. Even the details may not all be applicable to our daily life (lol) but I'm so interested.


On the weekend, he take an English class. If he have a deal with the English translation, I changed what editors do by becoming a counselor for him, lol. We rarely take the time to simply spend time with those we love. It's really hard for us. But the things that make me proud, in the midst of his busy life, he's always tried to worship together in the mosque. Oh yeah, I'm crying :')








After all those hard years, my understanding of what he does is turned into something that really proud. It's develop a never give up attitude. He tried to be independent and complete his postgraduate by finance all the cost by himself and graduate with very satisfying predicate. He also makes me a stronger partner of life !


Well, teach in large class sometimes drains his energy. His Thermodynamics class has gotten up to 50 students and the students have various types of behavior. To keep his class enjoyable, he just showing PowerPoint slides wisely, random discuss, ask a logical question, and finish it not more than a hour, lol. Because for him, respect and appreciate the student's effort to finish their assignments is more important than the value itself. Energy saving too :))


Well, this is the second years he became a lecturer. I know from his story that most senior lecturer usually have multiple career besides their working life ; from lecturer, assistant chief, head of department, an author, a reviewer, a researcher, car business, and others. But he choose to be a reliable love bird breeder, lol. At least for this time. Yeah, he always 'working' even at home :)


Even this time just entering his second years, he always learning to understand the system at where he works to makes progress in his career. He said, there will be some people who pay attention about his productivity at work, reporting about his performance, and seeing about the relationship between the lecturer, students, lab staff and the people around. Hahahaaa... I know he has trouble with the last one, but he never felt burdened. The important thing when become a lectures is having a positive attitude and be a good listener.


Thumbs up !

Wednesday, April 11, 2018

Invest in Quality Shoes and How to Keep Them Looking Their Best


I don't remember how many times I've heard or read about "good shoes take you to a good place". I swear it's true.


I also loved to read people's personality by their footwear. Every well dressed man and woman should have a well shoes. But like you see, I don't have too many shoes. Because I don't have much money for buying shoes too often and I have shoe fit problem, LOL. I wouldn't buy a pair of shoes that doesn't match with my character and I know it won't last. So I just like to invest in quality shoes that I'll be using them for long time and caring them with my own ways.


And today, I'll share the best advice and simple tips from my personal experience to caring your favorite footwear. Let's check it out :)






Always Clean Immediately After Using

I always make sure my shoes are completely clean and dry before storing to the box. For shoes get dirty easily like Sneakers, I brush the dirty area with toothbrush and little soap until they're clean. After brush, I rinse the shoe with water directly, and dry off. Oh well, in my personal experience, wearing shoes with socks also keeping the insides of shoes from dirt and bad smell. Can you imagine how terrible it gets when you have to take your shoes off on the public place and smell bad ? Ugh !!!


I hate when I walk on a wet sidewalk after rain, it leaves the surface of my shoe soaked. But I usually used baby wipes to clean it in some cases like that, hahaaa. Simple and effortless. For not moist, then I wipe it back with dry wipes. But to prevent shoe damage, I suggest you to clean your shoes based on the type of material.




Keep Your Shoes in Transparent Shoe Box

One of the best way to keep my favorite shoes always looking good is keep them on the right place. Like I said, I don't have too many shoes. But for more easily to maintain my shoes regularly, I divided my shoes in 3 categories : 'everyday wear' shoes, 'special occassion' shoes, and 'rarely used' shoes. Well, each categories have different storage place. 


For easy to pick it up, I loved to put my 'everyday wear' shoes on the shoe cabinet with an open front for good air circulation around my shoes, but I feel difficult to control the dust condition. With that condition, I usually clean my most-used shoes once a month or when my shoes get so dirty.


For my 'special occassion' shoes, I keep them in transparent shoe box which is waterproof and dustproof. Besides to look more presentable, my shoes also unbreakable. Because it has ventilated to give my shoes place to breath. I recommend you to buy it at ACE Hardware store.


And when I've gotten an amazing shoe, I just want to use them properly at once. Just use for a couple of hours. I just keep my 'rarely used' shoe in the original box and I add a few packets of silica gel to




Add a Few Packets of Silica Gel Into The Shoe Box

Actually, we also found the material in tiny packets for free inside the box. It's name Silica Gel. It's need to be there to keep the shoes protected from the growing of mushroom in it. They'll pull the moisture away and make the shoe fresh. But you can buy those little one also at ACE Hardware.




Simple and very easy, right ??? So, there's no reason for us to be lazy to take care of our shoes. You know, a great pair of shoes are like a really good friends for us. Once you find the loved one, you never one to let them broke, you'll keeping them looking their best, and they'll taking you to a good place...

Monday, December 25, 2017

Miniso Haul


Kalian pernah juga nggak sih kayak saya, yang excited dan happy banget waktu nemu barang-barang unik, lucu, dan harganya terjangkau ? Naaahhh... kalau iya, kabar baik nih buat kalian.


Kalian bisa datang dan belanja di store lucu yang satu ini. Sesuai dengan slogannya "high quality and affordable price", store ini berasa surga untuk para perempuan. Barang-barangnya cukup lengkap dan hampir semua barang yang dipamerkan kita butuhkan dalam keseharian. Beauty items, kitchen ware, dining, stationary, household essentials, bathroom essentials, accessories, travel pillow, cute hat and bag. They literally have everything I need. Meski banyak juga barang-barang pemanis yang sebenarnya nggak terlalu kita butuhkan :)




Sunday, August 6, 2017

Personal Branding di Media Sosial


Reuni memang lazimnya diisi dengan berbagai acara. Momen yang baik untuk silaturahmi, berbagi inspirasi, bertukar informasi, makan bersama, hingga acara sharing terbuka.


Dari cerita mas suami, ada satu yang menarik perhatian saya. Professor Suyitno memberi materi tentang personal branding saat menjadi keynote speaker pada acara temu alumni tersebut :)






Kalo mendengar kata media sosial, pasti yang langsung terlintas dalam benak anak kekinian adalah Facebook, Twitter, Instagram, Line, Whatsapp, Path, dan sejenisnya. Sebagai media komunikasi, media sosial memberi banyak sekali kemudahan. Kita dapat berbagi atau menerima informasi dengan cepat dari interaksi kita dengan pengguna media sosial lainnya. Konten yang disajikan pun beragam, mulai dari book review, passion and lifestyle, life lessons, dan lainnya.


Apalagi di era konvergensi media saat ini, begitu mudah dan cepatnya kita mengakses media sosial. Orang lain juga dengan mudah memberi penilaian tentang kita dari dokumentasi aktivitas apapun yang kita tampilkan. Mereka bebas beropini selaras dengan apa yang mereka pikirkan. Ya ! kita tau betul bagaimana media sosial memberi kita ruang untuk bebas berekspresi.


Melalui media sosial yang kita punya, apapun yang kita obrolkan dan diskusikan berulang-ulang, lama kelamaan akan membentuk citra diri kita, cermin pribadi kita. Dari album foto, dari aktivitas kita bersama rekan dan keluarga, atau dari kreatifitas kita menyebar kata. Kita pun bebas membentuk impression yang ingin ditampilkan dan menggiring opini publik tentang diri kita. 


Ternyata semakin banyak juga Perusahaan Multinasional menggunakan media sosial untuk menyeleksi para job applicants yang akan bekerja untuk perusahaan mereka. Para staf rekruitmen ini memantau aktivitas dan fitur-fitur di media sosial kita untuk mengetahui bagaimana cara kita mengendalikan media sosial dan konten-konten apa yang kita minati. Apakah cocok atau nggak untuk mengisi posisi tertentu yang mereka butuhkan.


Misal, nih. Ketika ingin bergabung dalam team dari Field Services Technician pada sebuah perusahaan perminyakan. Selain diutamakan graduate dari Jurusan Teknik Perminyakan, pekerjaan ini tentu membutuhkan mereka yang terbiasa melakukan aktivitas-aktivitas outdoor seperti mountain climbing, sebab pekerjaan ini menuntut para pekerjanya untuk selalu stamina secara fisik. Maka, tiap hari mengunggah foto selfie beserta caption galau bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan :)


Lalu se-krusial itukah membangun personal brand ??? Buat saya membangun personal brand itu sangat penting. Kita ingin dikenal sebagai orang yang seperti apa. Kalo ingin dikenal sebagai penulis, juru foto, pengajar, atau pehobi olahraga, misalnya. Kurang tepat ya rasanya kalo yang tiap hari kita unggah dan obrolin di media sosial justru nggak jauh-jauh dari makeup, skin care, atau mode pakaian kekinian.


Maka, yang saya lakukan adalah membuat personal website sebagai ruang berdialog dan berproses dengan diri, berbagi apa pun yang saya suka. Sesekali keluar dari konten bolehlah. Kebetulan saya doyan makan, hahahaa. Jadi, lebih baik cari cara bagaimana kita ingin dikenal oleh publik dengan citra diri yang benar-benar melekat.


Nge-blog ? Yooook ~

Sunday, July 2, 2017

SUV atau Sedan ???


Memilih dan memutuskan untuk membeli mobil pribadi itu ternyata nggak mudah. Apalagi untuk orang yang punya postur tubuh tinggi seperti Paksu. Sebab untuk dapat posisi duduk yang enak bagi orang yang tinggi badannya di atas rata-rata memang cukup sulit. Dilemanya, terkadang posisi kaki jadi kurang leluasa karena lutut hampir menyentuh kontak starter mobil atau posisi kepala yang sedikit mengenai plafon mobil. 


Jadi, ketika beberapa bulan lalu kami ingin membeli mobil, SUV All New CRV Generasi 4 ini berhasil meluluhkan hati Paksu. Dengan tinggi badannya yang berkisar 185 cm, dia merasa lebih leluasa saat mengendarai mobil tipe SUV dibandingkan mobil tipe sedan karena dimensi-nya yang lebih besar sehingga leg room dan head room nya lebih lega. Higher seating dan comfortable. Dia juga jadi nampak lebih kece :)




Thursday, April 27, 2017

Point Penting yang Wajib Banget Diperhatikan Saat Memilih Mobil


Cerita hidup saya sebagai seorang istri memasuki tahun kedua di 2017 ini. Tak terlalu banyak yang berubah. Namun, satu hal yang cukup menarik adalah beberapa rencana yang kami buat diawal pernikahan, satu per satu mulai terwujud. Alhamdulillah...


Awalnya, keinginan untuk punya kendaraan pribadi masih jauh dari impian, karena kebetulan di rumah (mertua) sudah ada mobil yang sebetulnya bisa kami pakai kapan saja. Tapi, yang namanya bukan milik sendiri, tetap saja nggak enak doooonk. Singkat cerita, kami memutuskan untuk membeli mobil pribadi dari uang-uang kecil yang kami simpan. Dan kami sepakat untuk tidak membeli mobil baru :)


Setelah beberapa kali diskusi, mendengar banyak pertimbangan dari orang-orang terdekat, berikut yang jadi point penting buat kami saat memilih mobil :